Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-07 18:53:49【Kabar Kuliner】661 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(1472)
Sebelumnya: Kemenkes edukasi warga Manokwari soal sistem rujukan kesehatan
Selanjutnya: BKKBN Babel
Artikel Terkait
- CreAsia Studio dan TrueVisions NOW Perluas Waralaba 'My Chef in Crime' ke Thailand
- Kalbe ajak masyarakat kelola gula darah dengan metode 5 J
- Ini kata hakim PN Jaksel yang beratkan vonis Nikita
- BGN ingatkan SOP pengolahan bahan baku MBG untuk cegah keracunan
- UNICEF desak semua perbatasan ke Gaza dibuka
- Cara penanganan tepat bagi penderita "honeymoon cystitis"
- Tokoh muda inspiratif Indonesia di Hari Sumpah Pemuda 2025
- Wali Kota Semarang pastikan penanganan banjir optimal
- Juara di Jakarta, Daiki Hashimoto haus ukir prestasi di panggung akbar
- Dompet Dhuafa salurkan 3.840 paket bantuan pangan untuk Palestina
Resep Populer
Rekomendasi

UNICEF desak semua perbatasan ke Gaza dibuka

BGN ingatkan SOP pengolahan bahan baku MBG untuk cegah keracunan

Siswa Sekolah Rakyat di Tangsel dapat laptop

KSAD sebut pelatihan personel di bidang MBG dibiayai pihak Singapura

Akademisi Kesehatan: Anak dan lansia rentan sakit saat pancaroba

Pemkab Tolitoli tetapkan status tanggap darurat banjir

Kaya antioksidan, ini 8 manfaat black garlic bagi kesehatan tubuh

BGN: Makan Bergizi Gratis capai 38,5 juta penerima jelang akhir 2025